Kereta Kasih bagi Sesama ( Charity Educative Train )
Memaknai 2014 - 2017 sebagai periode istimewa semangat 150 tahun perkeretaapian Indonesia , serta turut memberikan warna berbeda dalam rangka peringatan hari kereta api ke 71, Ziarah Spoor Barito Guide hadir mendukung kegiatan Kereta Kasih Bagi Sesama ( Charity Educative Train ) yang digagas bersama Indonesian Railway Preservation Society wilayah Semarang, Minggu, 2 Oktober 2016.
Program tour kereta api karitatif sederhana ini bertujuan memberikan kesempatan bagi anak - anak atau cucu mantan pegawai kereta api tempo doeloe, dapat merasakan kegembiraan pengalaman berkereta api bersama. Untuk diketahui, umumnya mereka tinggal di kawasan rawan rob sekitar Kemijen, tak jauh dari kawasan Spoorlan ( Tanah Kereta Api ), lokasi di mana kisah perdana kereta api di Nusantara 150 tahun silam ditorehkan oleh Nederlandsche Indische Spoorweg Maatschappij ( NISM ), perusahaan perkeretaapian milik swasta era Hindia Belanda.
Ironisnya sebagian besar dari keluarga mereka banyak yang belum pernah merasakan naik kereta api pada saat ini. Anak - anak atau cucu mereka kebanyakan tidak dapat menikmati pendidikan formal, namun memperolehnya dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM) Budi Lestari berlokasi di Jl. Penjaringan RT 003 / RW 01 , Kelurahan Kemijen Timur - Semarang Timur, asuhan Ibu Hj Parsuni Tri Lestari, Spd, MSi.
Minggu 2 Oktober 2016 pagi, Gambang Semarang mengalun semarakkan peron Stasiun Besar Semarang Tawang, mengiringi ke - 32 orang siswa siswi dan pengajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM) Budi Lestari serta beberapa orang donatur menantikan kedatangan KA Kedung Sepur dari Semarang Poncol. Sesuai jadwal, pukul 06.15 wib rangkaian Kereta Rel Diesel Elektrik Kedung Sepur no 268 yang digunakan untuk program Kereta Kasih bagi Sesama ini meninggalkan Semarang Tawang menuju Ngrombo, Kabupaten Grobogan. Meskipun tergolong komuter kelas ekonomi, kereta ini ber-ac, re-clining seats 2-2, dan tersedia toilet untuk kenyamanan penumpangnya.
Sambil menikmati snack pagi dan pada saat kereta melintas Alastua lalu Brumbung, para peserta diajak kembali sejenak ke akhir abad 19, mengenangkan salah satu bagian dari 25 km jalur legendaris perdana, Samarang NIS - Alastoewa - Broemboeng - Tangoeng era Nederlandsche Indische Spoorweg Maatschappij. Selepas Brumbung, kereta menuju Gubug - Karangjati - Sedadi untuk menaikturunkan penumpang hingga mengakhiri perjalanan di Stasiun Ngrombo pukul 07.45 wib. Acara dilanjutkan silaturahmi singkat dan foto bersama Kepala Stasiun Ngrombo.
Pukul 08.00 wib peserta meninggalkan stasiun kelas 2 era Semarang Joana Stoomtramm Maatschappij ( SJS ) tersebut dengan KA Kedung Sepur no 267 menuju Semarang Poncol.
Permainan kuis, pemberian kenang - kenangan, serta perkenalan dengan awak kereta, turut memeriahkan tour kereta api ini. Keceriaan menghiasi wajah - wajah peserta hingga tiba di Stasiun Besar Semarang Poncol pukul 09.33 wib.
Dua unit angkutan umum kota Semarang warna oranye menjemput peserta di stasiun karya Semarang Cheribon Stoomtramm Maatschappij ( SCS ) ini untuk selanjutnya menuju Lawang Sewu dan mengikuti tour keliling di sini. Kemegahan eks Kantor Pusat Nederlansche Indische Spoorweg Maatschappij ini mengundang decak kagum mereka. Lokomotif uap non aktif C 23 01, susunan roda 0 - 6 - 0T buatan Hartmann, tak luput untuk diabadikan. Makan siang bersama di Lawang Sewu menutup rangkaian acara Kereta Kasih Bagi Sesama hari ini.
Sampai jumpa pada peziarahan spoor berikutnya bersama Ziarah Spoor Barito Guide.