Valentine’s Train to Oma and Opa
- Admin
- Feb 27, 2012
- 2 min read
Sebuah program edukasi nostalgia menikmati perjalanan kereta api dalam ruang ( indoor ) kreasi Ziarah Spoor Barito Guide bagi Komunitas Pelayanan Kasih Bagi Sesama dengan dukungan Indonesian Railway Preservation Society wilayah Jakarta, guna mengaktualisasikan semangat Hari Kasih Sayang ( Valentine’s Day ) dari anak muda kepada warga senior usia lanjut. Acara mengambil tempat di ruang rekreasi Panti Wredha Melania, Rempoa, Ciputat. Kegiatan ini ditujukan untuk 48 opa - oma penghuni panti dari umur 75 hingga 94 tahun.
Komunitas Pelayanan Kasih Bagi Sesama dipimpin oleh Nona Zhenni Gunarti dan Nona Yohana Karina dengan 15 orang anggota. Indonesian Railway Preservation Society wilayah Jakarta didukung oleh team kreatifnya, Aswin Simatupang dan Bayu Lindarto.
Setelah perkenalan, hadirin menyaksikan film dokumenter Batavia tahun 1941 berdurasi 45 menit, koleksi pustaka Indonesian Railway Preservation Society. Opa Johny G. Tane ( 75 tahun ), Oma Fransiska Ignasia, kelahiran Bojonegoro 75 tahun silam, Oma Fransiska Ignasia, kelahiran Bojonegoro 75 tahun silam, dan rekan - rekannya antusias mengomentari film tersebut serta penuh semangat menceritakan pengalaman berkereta api masa mudanya.
Selanjutnya lagu Naik Kereta Api, Keroncong Kemayoran, Juwita Malam, Halo-Halo Bandung, Di Tepinya Sungai Serayu, Sepasang Mata Bola, Gambang Semarang, dan Bengawan Solo, membuka perjalanan nostalgia Kereta Api dalam Lagu. Stasioen Kemajoran. Djatinegara, Bandoeng, Poerwokerto, Djokdjakarta, Semarang, dan Solobalapan kembali mereka lintasi. Tawang. Riuh rendah mereka bernyanyi diiringi petikan gitar rekan Reinhard, dimeriahkan aksi Petugas Pimpinan Perjalanan Kereta Api ( PPKA ) dan kondektris lengkap lampu hansin, peluit, dan semboyan 40 siang hari.
Indonesian Railway Preservation Society memperkenalkan misi dan visi preservasi kepada mereka disertai pembagian brosur organisasi.
Kecuali yang sedang dirawat karena sakit, para oma opa yang berkumpul di ruang rekreasi panti wredha tersebut mengikuti semua acara dengan penuh semangat.
Ibu Irene, mewakili pengurus Panti Wredha Melania mengapresiasi Valentine’s Train to Oma and Opa, yang menurutnya baru pertama kali diadakan sejak panti ini berdiri. Seraya menyampaikan terima kasih atas kenangan sejarah, terutama pengalaman berkereta api yang dialami oleh penghuni panti. Sebuah upaya sederhana membangkitkan semangat oma - opa untuk tetap memberikan andil positif mengisi hari - hari mereka, tak kalah dengan semangat perjalanan 145 tahun perkeretaapian Indonesia.
Panitia kemudian menyerahkan paket tanda kasih bagi 48 oma opa warga panti disertai kartu pos lokomotif uap yang telah diberi perangko animasi unik Valentine’s Train to Oma and Opa. Kartu pos dan perangko memang mulai ditinggalkan, namun masih diperlukan untuk melatih kedalaman komunikasi penuh makna antara generasi warga senior dan generasi muda. Hal langka dan tak mudah dilakukan di era digital saat ini.
Acara berdurasi 2 jam sejak pukul 09.05 wib, diakhiri dengan santap siang bersama.
Sampai jumpa pada kegiatan perjalanan Ziarah Spoor Barito Guide berikutnya.











































Comments