top of page

Pelatihan Dasar Fotografi Sejarah Kereta Api, Kelompok Fotografi SMP Pangudi Luhur dan SMP Charitas

Sabtu, 14 Mei 2016, Ziarah Spoor Barito Guide dan Lintang Production mengadakan pelatihan dasar fotografi sejarah kereta api ( railway heritage basic photography workshop ) di terowongan dan stasiun Lampegan serta situs megalitikum Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dua puluh orang peserta peserta kelas 2 dan 3 kelompok fotografi SMP Pangudi Luhur, Jl Haji Nawi no 21, Radio Dalam - Jakarta Selatan dan SMP Charitas, Jl. Mawar Indah no. 75, Lebak Bulus - Jakarta Selatan antusias mengikuti kegiatan ini.

Tiba di Stasiun Lampegan, peserta disambut oleh Kepala Stasiun Lampegan, Bapak Dadan, beserta staf. Beliau menjelaskan keberadaan stasiun pedesaan berhawa sejuk dengan ketinggian 652 m dpl dan Lampegan, terowongan tertua di Indonesia dengan panjang semula 686 m, dibangun Staatsspoorwegen tahun 1879 - 1882 antara Soekaboemi - Tjiandjoer.

Selanjutnya peserta langsung mengambil posisi memulai seksi pelatihan dibimbing oleh Saudara Agus Dwi. Dengan sabar, beliau memberikan dasar - dasar fotografi, dan mengevaluasi langsung karya mereka. Semangat stasiun dan terowongan Lampegan mengarungi jaman, coba direkam dalam bidikan lensa. Di sela pelatihan, Saudara Adhitya Hatmawan, mewakili Unit Heritage PT Kereta Api Indonesia ( persero ) turut membantu dialog interaktif dari guru pendamping maupun siswa untuk memuaskan keingintahuan mereka atas peran Lampegan dalam kancah perkeretaapian Indonesia.

Peserta berkesempatan pula merasakan sejuknya udara di dalam terowongan dan mengalami sendiri berada dalam sleko ( ruang penyelamat ) yang dibangun untuk menjaga keselamatan petugas juru periksa jalan ( baanschower ) memeriksa kondisi rel di dalam terowongan. Aksi perangkat persinyalan mekanik tempo dulu diperagakan pula untuk melengkapi kegiatan pelatihan fotografi siswa siswi tersebut.

Guru pendamping SMP Pangudi Luhur dan SMP Charitas merespons positif kegiatan yang baru pertama kali mereka alami ini. Terkait program Contectstual Learning, menurut mereka, tidak hanya di dalam kelas, siswa siswi dapat menimba wasasan perkeretaapian Nusantara langsung di lokasi. Peserta mengapresiasi fungsi peralatan sinyal mekanik di tengah era elektronisasi dan digitalisasi abad 21 ini.

Satu setengah jam waktu dihabiskan di Lampegan. Kemudian beralih menuju Gunung Padang untuk pelatihan sesi berikutnya. Makan siang di Gunung Padang mengakhiri kegiatan pelatihan dasar fotografi tadi, sebelum kembali ke Jakarta.

Para peserta dan Ziarah Spoor Barito Guide mengapresiasi diaktifkannya kembali jalur Bogor - Sukabumi - Cianjur yang legendaris tersebut. Seraya berharap, tersedianya sarana kereta api yang semakin terintegrasi dengan baik dari Jakarta ke Cianjur, demikian pula sebaliknya. Untuk perjalanan pagi hari dari Jakarta, perlu dipertimbangkan secara lebih terperinci manajemen pengaturan waktu transit ideal antara Kereta Rel Listrik dari Jakarta menuju Bogor dan Kereta Jarak Jauh relasi Bogor Paledang - Sukabumi serta Sukabumi - Cianjur via Lampegan, demikian pula sebaliknya.

Kesemuanya itu diharapkan mampu menciptakan suasana aman nyaman bagi peserta menikmati kekhasan tour kereta api Lembah Ciliwung antara Gunung Gede dan Pangrango ini, yang benar benar penuh cita rasa kereta api, mengoptimalkan sarana kereta yang sudah tersedia. Mari berkreasi mengurangi beban angkutan jalan raya menuju Gunung Padang dan daerah wisata sekitarnya, mari aktif melayani peserta lebih baik lagi untuk kenyamanan masyarakat dengan semangat seabad lebih perkeretaapian Nusantara.

Sampai jumpa pada peziarahan spoor berikut bersama Ziarah Spoor Barito Guide.

Activities
Last Update
File
Tags
Follow Us
  • ziarahspoor baritoguide
  • ziarahspoor baritoguide
  • ziarahspoor baritoguide

© 2017 Ziarah Spoor Barito Guide

bottom of page