Serajoedal Stoomtramm Maatschappij, Kereta ke Dieng ( Serajoedal Stoomtramm Maatschappij, Railroad t
- Admin
- Jun 1, 2010
- 3 min read
Terinspirasi semangat Serajoedal Stoomtram Maatschappij/SDS ( perusahaan trem uap Lembah Serayu, perusahaan swasta era kolonial Belanda ) membangun jalur kereta api dari Maos - Banjarnegara hingga Wonosobo awal abad 20, namun sudah tidak aktif sejak 1980 an, Ziarah Spoor Barito Guide tertantang merajut kembali kenangan itu dan merangkainya dengan ziarah religi spiritual Katolik serta mensyukuri indahnya Dataran Tinggi Dieng. Sadar akan kapasitas kami yang bukan pengambil kebijakan publik bidang transportasi serta ahli sejarah perkeretaapian, kami hanya dapat melakukan bagaimana agar kepingan sejarah SDS yang nyaris sirna ini paling tidak tetap menyala dalam ingatan.
28 - 30 Mei 2010, program tour kereta api Serajoedal Stoomtramm Maatschappij Railroad to Dieng atau SDS kereta ke Dieng , kami sajikan untuk kelompok Santa Agnes, Jakarta Selatan dengan dukungan Indonesian Railway Preservation Society, dan semangat dari Bapak Djoko Setijowarno. Idealnya menggunakan kereta api, namun kami mengakomodir kebutuhan peserta menggunakan bis wisata langsung dari Jakarta. Tidak semua jejak SDS dapat dilihat secara utuh dalam perjalanan dari Purwokerto hingga Pujonggo Homestay, Desa Kalianget, Wonosobo. Ke 20 peserta, mayoritas warga senior tersebut bukan penggemar kereta api serta paham sejarahnya. Non aktifnya jalur SDS bukanlah untuk diratapi, melainkan dijadikan sebagai bahan refleksi dan bertindak kreatif. Itulah tugas Ziarah Spoor Barito Guide mencerahkan masyarakat dengan upaya sederhana berkelanjutan membumikan semangat kereta api Indonesia agar dapat dialami dan dinikmati para peziarahnya.
Susunan kegiatan adalah sebagai berikut :
28 Mei 2010 Jakarta - Wonosobo
Perjalanan Jakarta - Pujonggo Homestay, Desa Kalianget, Wonosobo
Santap malam dan istirahat malam
29 Mei 2010 Dieng - Ambarawa - Purwosari
Merasakan udara udara sejuk jam 03.30 wib untuk memulai Jelajah pesona Dataran Tinggi Dieng sambil menikmati hidangan ringan yang telah disiapkan. Memandang mentari terbit dari gardu pandang Dieng, memahami sisa letusan Gunung Dieng purba saksi sejarah terbentuknya Dataran Tinggi Dieng saat ini, mengenal buah Carica di keheningan pagi Telaga Warna, menghangatkan tubuh sejenak di Kawah Sikidang, menjelajah kompleks Candi - Candi Dieng, belajar sepintas potensi energi panas bumi Kompleks Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi Dieng, serta menyusuri lika - liku jalur di antara ladang kentang, sungguh memanjakan indera penglihatan kami. Selanjutnya berziarah spoor ke Pesanggrahan te Wonosobo tempat peristirahatan pegawai kereta api era SDS di Jl Ronggolawe, Wonosobo serta mencari oleh - oleh khas Wonosobo. Tiba kembali di homestay untuk santap pagi.
Setelah berbenah, pukul 08.00 wib kami meninggalkan homestay untuk berziarah religi spiritual di Taman Santa Petronela, Desa Retjo, Wonosobo yang diapit oleh Gunung Sumbing dan Sindoro. Setengah jam kemudian acara ramah tamah dengan pemilik Kledung Pass Hotel dan Resto serta menerima paket santap siang. Tak sampai dua jam tiba di Museum Kereta Api Ambarawa disambut oleh Bapak Tjahjono Rahardjo. Usai foto bersama, peserta menuju Gua Maria Kerep Ambarawa untuk kembali berziarah religi . Petang hari mengunjungi pusat penjualan cindera mata batik di Surakarta. Perjalanan hari ini berakhir pukul 19.30 wib di Hotel Wiryomartono, Jl. KH. Agus Salim No.11, Sondakan, Laweyan, 5 menit jalan kaki ke Stasiun KA Purwosari, dilanjutkan santap malam nasi liwet Solo.
30 Mei 2010 Purwosari - Yogyakarta - Jakarta
Ibadah pagi di Paroki Santo Petrus, Jl Brigjend Slamet Riyadi 370, Purwosari, dilanjutkan santap nasi pecal di hotel. Pukul 09.00 wib meninggalkan Purwosari menuju Yogyakarta. Saat melintas Delanggu, banyak peserta berkisah andil industri karung goni Delanggu masa silam mendukung operasional pabrik gula di sekitarnya. Menara Pabrik Gula Gondang Baru, Klaten ( dahulu SF Gondang Winangoen, sejak 1860 ) masih dapat disaksikan kegagahannya mengarungi jaman. Tiba di Yogyakarta untuk menikmati santap pagi lagi di Baciro dan mencari oleh - oleh sejenak. Pukul 11.00 siang meninggalkan Yogyakarta dilanjutkan mencicipi dawet ireng , di tepi pematang sawah jalan raya Kutoarjo - Kebumen. Santap siang di Candisari, Karanganyar dilanjutkan santap malam di Pringsewu jelang tol Kanci. Tiba kembali di Jakarta 31 Mei pukul 01.30 wib.
Terima kasih atas dukungan berbagai pihak atas terselenggaranya perjalanan ini. Sampai jumpa pada peziarahan berikutnya bersama Ziarah Spoor Barito Guide













































































Comments