Tangerang.
Tangerang, pintu gerbang peradaban Tionghoa Benteng yang sarat dengan semangat toleransi lebih dari 5 abad silam, telah terhubung dengan jalur kereta api ke Batavia via Doeri ( kini Duri ), sejak operasional perdana Staatsspoorwegen / Perusahaan Kereta Api Negara era Hindia Belanda, 2 Januari 1899. Bersama Ziarah Spoor Barito Guide, kita akan mengenali jejak kearifan tersebut dengan kereta rel listrik dan berjalan kaki.
​
Dari Stasiun Duri, Anda diajak menikmati peziarahan jalan baja menuju Stasiun Tangerang mahakarya Staatsspoorwegen sejak akhir abad 19. Kesempatan baik untuk lebih mengenal sistem transportasi kereta komuter ini. Ayunkan langkah Anda ke Pasar Lama, cikal bakal Kota Tangerang. Udara pengap dan hiruk pikuk pedagang jadi daya tarik tersendiri di pasar senggol tradisional ini. Anda berkesempatan pula mengunjungi Mesjid Jami Kali Pasir, didirikan +/- tahun 1700. Inilah mesjid tertua di Kota Tangerang dengan sentuhan budaya Tionghoa. Kelenteng Boen Tek Bio, sejak tahun 1684, kelenteng tertua di kota ini, menjadi tujuan kita berikutnya. Mari mengenal sajian koleksi budaya Tionghoa Benteng di Museum Benteng Heritage, eks gedung kongsi abad-17 yang telah direstorasi.
Makan siang di kawasan Pasar Lama Tangerang.
​
Tour hari ini berakhir di Stasiun Tangerang. Dari sini Anda dapat kembali ke rumah masing - masing dengan kereta rel listrik.
​
Sampai jumpa pada peziarahan berikut bersama Ziarah Spoor Barito Guide.
​
Catatan : Tidak berlaku nomor tempat duduk di kereta rel listrik.
​
1-3 pax.
​​
Harga / pax sudah termasuk :
1.Tiket kereta rel listrik
2.Makan siang ( 1x )
3. Pendamping Ziarah Spoor Barito Guide
​
Syarat dan ketentuan :
1.Tidak berlaku hari Senin ( Museum Benteng Heritage tutup )
2.Konfirmasi minimal 30 hari sebelum pelaksanaan kegiatan, demi kenyamanan Anda.
3.Mengikuti tata tertib yang ditetapkan Masjid Jami’ Kalipasir, Kelenteng Boen Tek Bio, dan Museum Benteng Heritage
4.Harga tidak mengikat.
​
Terima kasih
​
​
​
​
​